Beli Roti atau Beli Apartemen Bos? Rame Banget

Surabaya, CocoNotes - Padatnya pengunjung event pemilihan unit Westown View yang diselenggarakan di Grand City Ballroom Level 4 dan Diamond...

Rental Surabaya

March 3, 2014

Isu Lingkungan dalam Pengembangan Bisnis Berkelanjutan

Pic. by CocoNotes,Taken in Surabaya, 2013
Surabaya, CocoNotes - Isu lingkungan hidup dewasa ini telah banyak dijadikan sebagai wacana dalam bidang kehidupan masyarakat, terutama di bidang industri. Isu ini mencuat seiring dengan semakin banyaknya kerusakan lingkungan yang mulai banyak dirasakan oleh masyarakat di dunia seiring dengan perkembangan sektor industri tersebut. Dengan demikian, pertumbuhan industri membawa dampak positif dan negatif dalam satu waktu. 

Di satu sisi, pertumbuhan industri tersebut memang berdampak positif, yaitu bertambahnya lapangan pekerjaan, sehingga pertumbuhan ekonomipun otomatis juga akan meningkat. Di sisi lain, ada dampak negatif yang ditimbulkan dan mempengaruhi kelestarian lingkungan, seperti penggunaan bahan kimia atau senyawa kimia oleh banyak sektor industri yang berdampak pada menipisnya lapisan ozon yang ditengarai semakin menipis dan berdampak pada kesehatan manusia. Beberapa dampak kesehatan misalnya munculnya penyakit degeneratif dan cacat pada bayi. 

Dalam laporan Ullah et al. (2012) yang disampaikan kepada Department of International Development United Kingdom menyebutkan bahwa banyak penyakit yang disebabkan oleh polusi akibat operasional industri, seperti penyakit kulit, infeksi pernafasan, gangguan pencernaan, kanker, gangguan kesehatan ibu dan bayi, hipertensi, dan jenis penyakit lainnya. Di Indonesia, pencemaran akibat aktivitas industri bisa dilihat dari polusi udara, air, dan tanah, serta menipisnya lapisan ozon. 

World Bank Team (2003) menyebutkan beragam penyakit yang ditemukan di Jakarta akibat polusi udara di antaranya kardiovaskular, hipertensi, serangan jantung, kelahiran prematur, infeksi saluran pernafasan. Penyakit yang muncul akibat polusi tersebut disebabkan oleh tidak seimbangnya lingkungan akibat kerusakan lingkungan di Indonesia yang semakin parah sebagai dampak pemanasan global yang dipicu oleh efek rumah kaca dan perilaku manusia yang tidak bersahabat dengan alam sekitar. Di mana kerusakan lingkungan yang makin parah antara lain karena penggunaan bahan kimia dan senyawa kimia serta tidak perdulinya pabrikan atau produsen terhadap dampak lingkungan akibat aktivitas industri. Di sisi lain, seiring dengan semakin besarnya dampak negatif dari aktivitas bisnis maka banyak komunitas yang melakukan upaya penyadaran untuk kelestarian lingkungan, seperti aktivis pecinta lingkungan, 

WALHI, dan sebagainya. Di mana hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di seluruh belahan dunia. Sebagaimana disebutkan Soedjono (1995) bahwa dalam KTT Bumi di Rio De Janeiro tahun 1992, umumnya negara-negara sepakat untuk mengambil bagian dalam pelestarian lingkungan hidup melalui pengurangan limbah industri. Berkaitan dengan eksistensi perusahaan di Indonesia, maka banyak pihak yang mengharapkan agar perusahaan-perusahaan di Indonesia bahkan di seluruh dunia harus mulai mengembangkan usaha berkelanjutan (sustainability) dan ramah lingkungan. 

Soedjono (1995) menyebutkan bahwa industri berwawasan lingkungan merupakan strategi bisnis. Industri yang berwawasan lingkungan tidak hanya memberi nilai ekonomis bagi perusahaan, tetapi juga memberi nilai sosial. Artinya, selain mendapatkan keuntungan secara finansial, perusahaan juga memberikan nilai sosial, seperti meningkatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, yang berdampak positif bagi perusahaan maupun orang lain dengan terhindarnya masyarakat dari pencemaran akibat aktivitas operasional dan aktivitas konsumsi produk yang dihasilkan perusahaan.

Referensi:
  • Soedjono. (1995). Industri yang Berwawasan Lingkungan sebagai Salah Satu Strategi Bisnis. Analisis CSIS, 1995-1, pp. 54-60. 
  • Ullah, Abu Naser Zafar, Alexandra Clemett, Nishat Chowdhury, Tanzeba Huq, Razia Sultana, dan Matthew Chadwick. (2012). Human Health and Industrial Pollution in Bangladesh. Research for Development, Department of International Development, © Crown copyright 2012, pp. 1-53. 
  • World Bank Team. (2003). Indonesia Environment Monitor 2003, Special Focus: Reducing Pollution. Jakarta: World Bank Indonesia Office.

No comments:

Post a Comment

CocoGress